Lelah, kurang tidur, dan kondisi dosen yang yang
hanya berceramah dapat memunculkan rasa kantuk yang akan datang tiba-tiba. Rasa
jenuh berada di ruang kelas juga akan mengakibatkan kantuk hingga tertidur pulas di dalam kelas tanpa menghiraukan dosen
yang mengajar.
Siang
itu, para Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel membentuk sebuah
formasi berjajar dan merata, seakan-akan memenuhi seluruh ruangan kelas dengan
keberadaan mereka. Salah seorang melantunkan bait-bait do'a kepada yang kuasa,
ketika dosen mulai masuk ke ruang perkuliahan dan memimpin temannya yang lain
supaya mengikuti lantunan do'anya, dengan tujuan menginginkan tetap dalam
lindungan-Nya. Do'a-do'a itu, mereka lantunkan di tengah heningnya siang dalam sebuah
kegiatan kuliah. Melantunkan do'a seperti ini selalu diterapkan sebagai
persiapan memulai proses pembelajaran.
Di
tengah suasana perkuliahan inilah, mulai muncul bibit-bibit kecanggungan antara
dosen, mahasiswa, dan mata kuliah yang sedang berjalan. Suasana perkuliahan di
siang hari yang memang seharusnya adalah waktu untuk beristirahat, sekarang
diikuti dengan setengah hati oleh para mahasiswanya.
Salah
seorang dari mereka terlihat tidak menguasai dirinya lagi, dan sempoyongan bak
mengkonsumsi minuman beralkohol tinggi. Sebut saja Mawar (bukan nama
sebenarnya) salah satu Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, merasa
suasana perkuliahan tidak lagi kondusif dengan suasana lelah dan menjenuhkan,
“saya lelah dan pengajarannya membosankan,” tuturnya ketika diwawancarai,
(27/03/2015).
Pengungkapan
mahasiswi semester dua ini juga terjadi pada sebagian besar Mahasiswa UIN Sunan
Ampel. Berbagai Mahasiswa dari Fakultas yang berbeda, juga mengungkapkan hal
yang sama tentang suasana monoton dengan cara pengajaran dosen yang terkesan
kolot dan membosankan. Salah satunya adalah dari Mahasiswa Fakultas Dakwah dan
Komunkasi, “dosen yang memberikan materi terlalu monoton atau memebosankan,
terlalu serius dan tidak ada canda tawanya,” ungkapnya.
Ruang
kelas yang hening, dengan hembusan AC dan sedikit ceramah kajian bak cerita
pengantar tidur dari dosen pengajar siang itu, sudah cukup membuat para
mahasiswanya tertidur pulas. Hal ini, yang akhirnya akan berakibat buruk pada
mahasiswa yang bersangkutan. Nilai buruk atas penilaian dosen terhadap
mahasiswa yang tidak aktif, atau terkesan selalu tidur di kelas adalah salah
satu contoh konkret, pendapatan nilai buruk yang diperoleh. Padahal
tidak semua kesalahan berasal dari mahasiswa dalam hal pembeljaran semacam ini.
Di
samping kesalahan metode belajar, kebiasaan buruk mahasiswa juga harus
dibenahi. Pernyatan itu senada dengan pengungkapan seorang mahasiswi berinisial
IR yang mengaku bahwa dia juga bersalah ketika mengantuk di kelas, “saya itu
kurang tidur, saya tidur kurang lebih jam 12-an karena saya terkena Insomnia,
kemudian saya manfaatkkan untuk lihat film atau sebagainya,” jelas salah satu
Mahasiswi Prodi Ilmu Komunikasi itu.
Selain
jam tidur yang terlambat dan pengajaran dosen yang kurang efisisien, pada setiap
Fakultas lembaran-lembaran penggalian data di sebar ke setiap mahasiswa yang
berminat meluangkan waktu untuk menorehkan pendapatnya. Tangan demi tangan
menjaba pesan itu yang lancang menanyakan beberapa hal pribadi mereka tentang
rasa kantuk yang pernah mereka alami, diantaranya disebabkan oleh makan terlalu banyak dan akhirnya merasa
kekenyangan, tidak enak badan, Kurang
nyambung antara pemahaman dan kajian yang dikaji, dan cuaca dingin.
Sedangkan
mereka yang menganggap pelajaran siang itu tidak menjadi sebuah sebab mereka
mengantuk, tetap memandangi dan mendengarkan penjelasan dosen dengan khusyu'
dan seakan-akan mereka sedang mendengarkan sebuah cerita yang sangat
menarik dan belum pernah didengarnya. Berhubungan dengan berbagai tanggapan di
ungkapan oleh AN terhadap teman sekelasnya, tentang apa yang dianggap
mengganggu konsentrasinya,“ ya biarkan saja, mungkin mereka terlalu capek dan
malamnya begadang atau memang itu adalah kebiasaannya,” ungkap salah satu mahasiswi berbadan gempal itu.
Berbeda
dengan pendapat Mahasiswa Fakultas Syari'ah, dalam ceritanya ketika melihat
temannya yang tidur di kelas dengan ekspresi wajah yang konyol, dia akan
menganbill gambar temannya yang sedang tertidur pulas itu yang kemudian di
unggahnya ke sosial media sebagai bahan ejekan di kemudian harinya, “mending di
foto, terus di upload, masukin sosmed (sosial media),” guraunya dengan
lemak yang mengguncang-guncang di badannya.
No comments:
Post a Comment